07 Oktober 2008

MaTa Air -- Air MaTa

Mata Air, Air Mata

Hari Pertama, Bulan ke dua, Awal Tahun
“Berikan aku satu ruangan untuk beristirahat, kamar itu aku booked paling lama sebulan, kamar standard yang tenang hanya untuk tidur”
wanita itu memberikan aku selembar kertas terisi lengkap identitas dirinya (entah asli atau palsu) yang sudah ia tanda tangani, 1 lembar foto copy KTP dan tip beberapa uang lembar kertas lima puluh ribuan. Tip yang amat sangat lebih dari cukup - aku tak pernah mendapat tip sebesar itu di tempat ini – cukup untuk menggembok mati daftar pertanyaan sesuai prosedur. Sayup-sayup lonceng Gereja tanda ibadah terakhir hari ini mulai memanggil jemaat, berdentang pasti hingga dentang ke-enam Teng.. Teng.. Teng..

Hari Ketujuh, Bulan ke dua, Awal Tahun
Wanita itu bergeming dalam kamarnya, tidak melakukan sesuatu yang janggal dan dia amat sangat tenang. Aku heran sendiri ketenangan macam apa yang dia cari di tempat ini. Hhhmmm… Keheranan itu tergembok mati oleh tip mingguannya lagi, tanda terima kasih karena saban dua hari sekali aku membersihkan kamarnya, tempat tidurnya. Hari ini ada yang lain dari biasanya, salah satu sudut dinding penuh sketsa coretan tangan – pasti tulisan tangan dia.
“Ibu, mau saya bawakan buku – alat tulis atau mungkin alat menggambar ?” tanya ku sopan tak mau bertanya lebih jauh. Ia hanya menggeleng tersenyum dan berucap terima kasih.
Wanita itu sungguh normal, tak ada yang aneh dengan gelagatnya, paling tenang di antara orang-orang yang tinggal disini. Mungkin dia seniman muda yang lagi mencari ide-inspirasi-ilham untuk membuat sketsa-sebuah lukisan.. mungkin… entahlah. Aku berlalu dalam diam

Hari Kesembilan, Bulan ke dua, Awal Tahun
Hari ini aku tak bisa menyembunyikan kekagetan ku. Terhenyak di depan pintu kamar, kamar kotak bujur sangkar 2 x 2 mtr seolah-olah makin sesak, dua sisi dinding kamarnya dipenuhi garis-garis membentuk huruf, kata. Astaganaga !! Apa mungkin dia seorang penyair yang lagi edan menjemput kelahiran ide di kotak bujur sangkar ini ? Ada pengulangan kata – kata yang tertulis di dua sisi dinding kamar “Mata air… Air Mata”, “Mata Air, Air Mata”.


to be continued...

Tidak ada komentar: